Jakarta –
Sebuah petisi yang ditandatangani 217.584 orang meminta Miftah Maulana Habiburrahman alias Gus Miftah dicopot dari jabatannya sebagai Utusan Khusus Presiden. Anggota DPR dari Fraksi PKS Mardani Ali Sera mengusulkan agar Gus Miftah mempertimbangkan mundur dari jabatannya.
Mardani awalnya merespons terkait pernyataan Gus Miftah yang mengolok-olok penjual es teh Sunhaji. Dia mengaku sedih dengan pernyataan tersebut.
“Yang pertama sedih dengan kejadian ini. Pak Sunhaji dan banyak kepala keluarga atau ibu tunggal berjuang keras menafkahi keluarganya,” kata Mardani saat dihubungi, Jumat (6/12/2024).
Mardani menegaskan berjualan merupakan profesi mulia. Bahkan, kata dia, Nabi Muhammad juga pernah berprofesi sebagai penjual.
“Berjualan adalah profesi mulia. Bahkan profesi Nabi Muhammad SAW,” ucapnya.
Ketua DPP PKS ini berharap Gus Miftah dan Sunhaji sudah saling berdamai setelah adanya permintaan maaf dari Gus Miftah. Namun, dia juga mengusulkan agar Gus Miftah mundur dari jabatannya mengingat jumlah masyarakat yang menandatangani petisi tersebut tidak sedikit.
“Kemudian, mundur atau tidak itu haknya Gus Miftah, (tapi) angka ratusan ribu itu besar,” ujarnya.
Terlepas dari itu, dia berharap semua pihak bisa mengambil pelajaran dari kasus ini. “Saya doakan semua kita bisa mengambil pelajaran dari kasus ini,” imbuh dia.
Muncul Petisi Minta Gus Miftah Dicopot
Seperti diketahui, sebuah petisi meminta Gus Miftah dicopot dari jabatannya sebagai Utusan Khusus Presiden. Petisi ini muncul usai viral Gus Miftah mengolok-olok penjual es teh saat acara keagamaan.
“Atas dasar peristiwa ini, saya membuat petisi agar teman-teman yang melihat petisi ini mau meluangkan waktunya untuk memberikan tanda tangan agar Bapak Prabowo Subianto mempertimbangkan kembali jabatan yang diberikan ke Gus Miftah,” ujar penggagas petisi Dika Prakasa dalam keterangannya yang dilihat, Jumat (6/12).
Dika menilai sikap Gus Miftah tidak mencerminkan perilaku Presiden Prabowo Subianto. Dia juga mengatakan Gus Miftah tidak memberikan contoh baik untuk masyarakat.
“Dalam pidato Bapak (Presiden Prabowo), sangat jelas bahwa Bapak sangat menghormati, menghargai mereka-mereka yang bekerja sebagai pedagang, tukang bakso, nelayan, dan pekerja di lapisan masyarakat menengah lainnya. Mereka yang bekerja dan menghasilkan uang secara halal,” katanya.
“Tapi sekarang, salah satu utusan bapak memberikan contoh sebaliknya. Jika ini terus dibiarkan, secara tidak langsung pemerintahan yang bapak pimpin ikut tercoreng,” imbuhnya.
Dia menilai sikap Gus Miftah itu adalah cerminan karakter aslinya. Oleh karena itu, dia meminta Gus Miftah dicopot.
“Apa yang dilakukan oleh Gus Miftah adalah gambaran karakter beliau, karena hal seperti ini sudah terjadi beberapa kali. Untuk itu, agar jajaran bapak sejalan dengan bapak, segera copot Gus Miftah!” tulisnya dalam petisi itu.
Dilihat di switch.org pukul 08.08 WIB, petisi itu dimulai pada Rabu (4/12). Saat ini petisi itu sudah ditandatangani oleh 217.584 orang, untuk hari ini saja sudah 174.038 orang yang menandatangani petisi ini.
(maa/gbr)
Forexbitcoinstock.com