Jakarta –
Beredar isu keretakan hubungan antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan presiden terpilih Prabowo Subianto. Direktur Parameter Politik Indonesia (PPI) Adi Prayitno mengaku yakin isu itu tidak akan mengganggu pemerintah.
Diketahui, Staf Khusus Presiden Juri Ardiantoro menilai isu itu mengganggu keberlanjutan pemerintah. Adi Prayitno menyebut seharusnya Istana tak perlu khawatir.
“Nggak ada yang mau ganggu pemerintah. Stafsus tak usah lebay juga jika ada yang bicara keretakan Jokowi dan Prabowo. Cukup saja bantah tak perlu menuding ada yang mau ganggu pemerintahan. Namanya juga publik bebas bicara apa saja,” ujar Adi Prayitno kepada wartawan, Senin (26/8/2024).
Kemudian dia juga berbicara soal hubungan antarmanusia yang tentunya penuh dinamika. Adi Prayitno mencontohkan hubungan Jokowi dan PDIP yang sudah terjalin puluhan tahun tetapi berakhir tak sejalan.
“Namanya juga manusia pasti ada kalanya akur ada kalanya tak akur. Hidup di dunia hubungan pasti naik-turun. Jokowi sama PDIP yang 23 tahun saja bisa pecah kongsi, apalagi cuma dengan Prabowo yang kebetulan titik temunya di pilpres. Jokowi 4 kali bareng PDIP di pemilihan,” katanya.
“Mulai Pilkada Solo, Pilkada Jakarta, dan 2 kali pilpres. Masih bisa bubar jalan dan saling bermusuhan,” sambungnya.
Kata Stafsus Presiden
Istana buka suara soal isu keretakan antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan presiden terpilih Prabowo Subianto. Staf Khusus Presiden Juri Ardiantoro menilai isu itu upaya adu domba untuk mengganggu agenda keberlanjutan pemerintah.
“Jika ada mengadu domba dengan nyata-nyata mengatakan hubungan Presiden Joko Widodo dan presiden terpilih saat ini retak adalah upaya mengganggu agenda keberlanjutan pemerintahan,” kata Juri Ardiantoro dalam keterangan tertulis, Senin (26/8).
Juri menilai adu domba dilakukan dengan merangkai-rangkai berbagai informasi, peristiwa, dan kejadian yang terjadi belakangan ini. Kemudian diolah dan disimpulkan dengan nada yakin bahwa telah terjadi keretakan.
Juri menjelaskan bahwa fokus utama pemerintahan Jokowi saat ini adalah meletakkan pondasi yang kuat untuk memuluskan transisi pemerintahan. Menurut Juri, Jokowi memberikan tempat dan kesempatan yang luas bagi Prabowo memulai menyusun agenda-agenda strategis untuk menjalankan visi dan misinya demi keberlanjutan pemerintahan nantinya.
“Di mana letak keretakannya? Itulah yang menjadi menjadi pertanyaan Pak Prabowo. Presiden Terpilih tegas menampik berbagai spekulasi, rumor bahkan upaya-upaya politik yang bertujuan mengadu domba dengan Presiden Joko Widodo,” jelas Juri.
Simak Video ‘Prabowo Sindir Penyebar Isu Retaknya Hubungan dengan Jokowi’:
[Gambas:Video 24forexbitcoinstock]
(azh/dnu)
Forexbitcoinstock.com