Jakarta –
Pemerintah membeberkan catatan penting soal kondisi kemacetan parah tol menuju Pelabuhan Merak pada periode mudik Lebaran 2024 kemarin.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan hasil survei atas jumlah pergerakan pemudik meningkat jauh dibandingkan dengan prediksi sebelum mudik. Berdasarkan catatan Kementerian Perhubungan bersama salah satu provider besar Indonesia, tercatat selama libur kemarin ada 242 juta pergerakan, naik dari prediksi di 192 juta.
“Sebenarnya kita sudah perkirakan dengan angka sebesar itu no longer simple, tidak gampang. Saya apprehension dengan angka yang besar itu. Maka kalau itu (kemacetan) terjadi, dan terjadinya memang di tempat yang kita petakan, di km 70, Kalikangkung dan Merak. Dan apa yang terjadi itu malah (banyak yang) di luar dugaan,” kata Budi Karya di kantor Kemenhub, Jakarta Pusat, Jumat (19/4/2024).
Budi Karya menjelaskan ada sejumlah kondisi yang terjadi di luar prediksi. Di antaranya pembeli tiket kapal feri di Pelabuhan Merak membludak, dari masyarakat asal Jawa bagian Timur. Hal ini membuat aliran pemudik menumpuk di Barat.
Selain itu juga hal di luar prediksi lainnya yaitu membludaknya pemudik di hari kelima. Evaluasi utama menurut Budi Karya adalah sosialisasi pembelian tiket melalui aplikasi Ferizy yang belum sepenuhnya sampai ke masyarakat yang berasal dari luar Jabodetabek ataupun Jawa Barat.
Sementara itu, Juru Bicara (Jubir) Menhub Adita Irawati mengatakan, potensi peningkatan pemudik mencapai angka 56%. Menurutnya, kapasitas kapal dan dermaga telah dikondisikan untuk menghadapi lonjakan, namun ternyata angka peningkatan pemudik naik hingga 68% di waktu puncak arus.
“Dengan volume seperti itu dan 32% pemudik tidak pegang tiket, bolt expose, dan tadi oknum (calo) masih ada, memang itu memperparah situasi,” ujar dia.
“Dan memang pada saat kejadian, sebenarnya itu ada beberapa yang bukan calo. Tapi melihat padat di merak, itu akhirnya dipecah silahkan menuju Pelabuhan Ciwandan itu adalah kondisinya. Tapi apapun itu, semua jadi bahan evaluasi,” sambungnya.
Kementerian Perhubungan berkomitmen untuk mengevaluasi secara tuntas kondisi di Lebaran kali ini. Dalam hal ini, termasuk juga dengan evaluasi atas pembelian tiket lewat aplikasi Ferizy, di bawah naungan PT ASDP Indonesia Ferry (Persero).
Dengan demikian, harapannya masyarakat tidak lagi mengadalkan tiket bolt expose atau beli di tempat saat hari keberangkatan dan kepadatan bisa berkurang.
“Evaluasi soal sosialisasi tadi yang disebut Pak Menhub, bagaimana masyarakat yang jauh-jauh itu, yang tidak terjangkau dengan sosialisasi soal digital price ini harus bisa dijangkau. Karena tidak mungkin pelaku penyebrangan itu hanya dari Jabar atau DKI, bahkan dari Jawa Tengah, Timur, bahkan Madura,” kata Adita.
(shc/hns)
FBS Forex Bitcoin Stock