Jakarta –
Maskapai asal Australia, Qantas, menutup sementara rute penerbangan langsung dari Perth menuju London, Inggris. Penutupan rute ini dilakukan untuk menghindari risiko keselamatan saat terbang melintas di wilayah udara Iran yang sedang bersitegang dengan Israel.
Melansir dari The Guardian, Sabtu (13/4/2024), Qantas merupakan satu-satunya maskapai di dunia yang melakukan penerbangan komersial langsung antara Inggris dengan Australia. Penerbangan ini biasanya memang melintas di wilayah udara Iran untuk mempersingkat jarak tempuh.
Namun belakangan ini Iran dikabarkan sedang merencanakan serangan terhadap Israel. Kondisi ini tentu membuat kawasan itu menjadi sangat rawan konflik hingga berpotensi membahayakan pesawat yang melintas di atasnya.
Akibatnya penerbangan Perth-London yang biasa memakan waktu sekitar 17 jam harus dihentikan untuk sementara waktu. Sebagai gantinya Qantas melakukan penyesuaian rute Pert-London dengan Singgah di Singapura terlebih dahulu.
“Kami untuk sementara menyesuaikan jalur penerbangan antara Perth dan London karena situasi di beberapa wilayah Timur Tengah,” kata juru bicara maskapai sebagaimana dikutip dari The Guardian.
“Kami akan menghubungi pelanggan secara langsung jika ada perubahan pada pemesanan mereka,” tambahnya lagi.
Sedangkan untuk perjalanan pulang, dari London ke Perth, tetap bisa dilakukan perjalanan langsung tanpa perlu singgah. Tentu penerbangan ini akan menggunakan jalur yang sudah disesuaikan agar tidak melintas di wilayah udara Iran.
Di luar itu, saat ini pemerintah Australia juga sudah menyampaikan peringatan dan imbauan lain bagi warga negara mereka yang ingin melakukan perjalanan ke Israel karena adanya ancaman serangan militer di kawasan itu.
Dengan begitu masyarakat bisa lebih hati-hati saat bepergian dan tahu betul risiko apa yang bisa mereka hadapi jika tetap melakukan perjalanan ke Israel. Misalkan saja pembatalan penerbangan mendadak hingga penutupan bandara lokal.
“Ada peningkatan ancaman serangan militer dan teroris terhadap Israel dan kepentingan Israel di kawasan ini. Situasi keamanan bisa memburuk dengan cepat, tanpa pemberitahuan sebelumnya,” kata peringatan itu.
“Hal ini juga dapat mengakibatkan penutupan wilayah udara, pembatalan dan pengalihan penerbangan, serta gangguan perjalanan lainnya. Bandara mungkin menghentikan operasi karena meningkatnya masalah keamanan,” jelas peringatan itu lagi.
(das/das)