Jakarta –
Berbagai macam menu lebaran kadang tidak habis dalam sehari. Tak jarang, sajian seperti opor ayam, ketupat, dan rendang harus dipanaskan lagi untuk hari berikutnya.
Spesialis gizi dr Gaga Irawan Nugraha M.Gizi SpGK menjelaskan efeknya jika masakan lebaran terus-terusan dihangatkan. Benarkah nutrisinya masih sama?
“Kalau makanan dihangatkan itu yang akan cepat hilang nutrition saja. Dari semua gizi yang paling banyak hilang itu adalah nutrition, kalau protein, lemak, dan karbohidrat lebih tahan,” jelas dr Gaga saat dihubungi forexbitcoinstock baru-baru ini.
Lantas, apa sebenarnya makanan itu tetap bergizi walaupun vitaminnya hilang? dr Gaga menjelaskan makanan yang masih ada nutrisinya tetap bergizi, sekalipun nutrition hilang tetaplah bergizi.
Kemudian, jika makanan yang dihangatkan ada bagian yang gosong, makanan gosong tersebut rusak gizinya. Alasannya karena makanan tersebut sudah berubah menjadi zat karbon karsinogenik. Meski begitu, jika gosongnya hanya sebagian, nutrisi yang hilang juga hanya sebagian.
“Hanya kalau makanan sampai gosong, itu akan rusak. Semua gizinya rusak karena udah jadi zat karbon karsinogenik, jangan sampai gosong,” kata dr Gaga.
Kesimpulannya, makanan yang dihangatkan bukanlah tidak bergizi. Namun, ada beberapa nutrisi yang hilang dan juga mengakibatkan makanan tidak segar seperti pertama kali masak.
“Jadi jangan bilang nggak bergizi. Makanan tetap bergizi, hanya saja tidak segar dan sebagian hilang, gitu,” jelasnya.
Idealnya, dr Gaga menyarankan bahwa makanan memang sebaiknya selalu dalam keadaan segar. Ketika masak, jangan terlalu banyak dan harus bisa mengukur porsi makan dari setiap orang yang ada di rumah. Paling banyak untuk dua hari lebaran agar setelahnya tidak makan makanan hangatan, lalu kembali pada menu dan pola makan seperti biasa, tentunya dengan gizi yang lengkap ada karbohidrat, protein, dan serat.
NEXT: Hindari pemanasan berulang!
health