Jakarta –
Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Arsjad Rasjid buka-bukaan soal kemampuan finansial perusahaan terhadap kewajiban bayar THR.
Salah satunya adalah sektor tekstil yang menurut Arsjad dalam kondisi berat.
“Ada beberapa, contoh tekstil kan berat, terus ada industri lainnya,” ucap Arsjad di rumah dinas Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, Jakarta Rabu (10/4/2024).
Arsjad mengatakan industri tekstil cukup kewalahan membayar THR imbas lesunya perekonomian global. Situasi ini berada di luar kendali industri tersebut.
Oleh sebab itu, Arsjad mengimbau agar para pengusaha dan perusahaan untuk bersikap transparan terhadap kemampuan perusahaan untuk memberi THR. Sebab, tidak semua pengusaha dinilainya dalam kondisi finansial yang mumpuni.
“Kalau tidak dalam keadaan baik, di sinilah transparansi dan bicara langsung dengan pekerja dan buruh, mengatakan kemampuan, mampu atau tidak mampu,” jelasnya.
Menurutnya, komunikasi yang terbuka bisa membuat pekerja mengerti alasan perusahaan tak membayar THR.
Hal itu dinilainya menjadi tindakan yang penting dilakukan para pengusaha kepada karyawan.
“Harus ada komunikasi dan interaksi, tapi balik lagi itu adalah tanggung jawab, bagian dari berusaha di Indonesia,” pungkasnya.
(hns/hns)