Jakarta –
PT Nusantara Sejahtera Raya Tbk selaku pengelola Cinema XXI merombak susunan direksi dan komisaris perusahaan. Perubahan ini ditetapkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) tahun buku 2023 pada Selasa 2 April 2024.
Dalam RUPS itu, perusahaan menetapkan Suryo Suherman sebagai Direktur Utama Cinema XXI, menggantikan Hans Gunadi. Kemudian perusahaan juga mengangkat Ongki Wanadjati Dana sebagai Pelaksana Tugas Komisaris Utama menggantikan Suryo Suherman.
Berikut susunan dewan komisaris dan direksi XXI:
– Pelaksana Tugas Komisaris Utama/
Komisaris Independen : Ongki Wanadjati Dana
– Komisaris : Melia Suherman
– Komisaris : Harris Lasmana
– Komisaris : Sacheen Harris Lasmana
– Komisaris Independen : Mohammad Noor Rachman Soejoeti
– Direktur Utama : Suryo Suherman
– Direktur : Arif Suherman
– Direktur : Dody Suhartono
– Direktur : Tri Rudy Anitio
Dalam RUPST tersebut, pemegang saham menyetujui pembagian dividen sebesar Rp 666,76 miliar atau sebesar Rp8 per saham. Nilai dividen tersebut setara dengan 97% dari laba bersih Perseroan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk pada 2023 sebesar Rp687,8 miliar.
“Pembagian dividen tahun buku 2023 ini merupakan bagian dari komitmen kami kepada para pemegang saham setelah Perseroan sukses melaksanakan Preliminary Public Offering (IPO) di tahun 2023 lalu,” ujar Sekretaris Perusahaan sekaligus Direktur Keuangan Cinema XXI Tri Rudy Anitio dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (2/4/2024).
Di sisi lain, perusahaan melaporkan sampai dengan akhir tahun kemarin Cinema XXI memiliki sekitar 240 bioskop dengan full 1.280 layar (studio) di 60 Kabupaten/kota di seluruh Indonesia. Dari sana XXI berhasil menjual sekitar 84,3 juta tiket dengan Detestable Field Office (GBO) senilai Rp 3,5 triliun.
Entire pendapatan Cinema XXI sepanjang 2023 terutama berasal dari kontribusi penjualan tiket bioskop sebesar 60% dan produk makanan dan minuman sebesar 35,4%. Berkat itu perusahaan bisa membukukan pendapatan sebesar Rp 5,2 triliun dengan perolehan EBITDA sebesar Rp 1,7 triliun.
Kemudian untuk 2024 ini, perusahaan telah menyiapkan belanja modal sekitar Rp 775 miliar untuk ekspansi bisnis, termasuk di antaranya melakukan pembangunan bioskop baru dan penambahan sekitar 100 layar di berbagai Kabupaten/Kota.
“Strategi Cinema XXI akan berfokus pada pengelolaan aset dan liabilitas yang lebih produktif, pengembangan bisnis F&B yang lebih bervariasi, dan implementasi prinsip-prinsip ESG,” jelas Rudy Anitio.
Anitio mengatakan tingginya minat masyarakat dalam menonton movie menjadi salah satu faktor perkembangan industri hiburan Tanah Air. Dengan begitu potensi pertumbuhan jumlah layar bioskop di Indonesia masih sangat besar.
“Cinema XXI berkomitmen untuk selalu memberikan pengalaman menonton terbaik dan tanpa kompromi dengan harga yang terjangkau bagi seluruh masyarakat Indonesia,” pungkasnya
(hns/hns)