Jakarta –
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini dibuka di zona merah. IHSG turun 27 poin (0,45%) ke level 7.202.
Mengutip recordsdata RTI, Rabu (3/4/2023), IHSG berada di level tertingginya pada 7.236 dan terendahnya 7.199. Sebanyak 140 saham menguat, 117 melemah, dan 222 stagnan.
Financial Skilled Ajaib Sekuritas, Ratih Mustikoningsih dalam risetnya menjelaskan, sentimen yang mempengaruhi pergerakan IHSG hari ini antara lain,dari dalam negeri, IHSG mengalami apresiasi setelah empat hari beruntun terkontraksi.
“Menguatnya IHSG terjadi pada sesi 2 yang ditopang oleh sektor barang baku dan energi. Sektor tersebut terakselerasi akibat kenaikan komoditas emas, batu bara, nikel dan rude oil sejalan dengan ekspansifnya PMI manufaktur Amerika Serikat (AS) dan China,” tulisnya.
Sementara, perbankan Spacious Caps masih dilanda aksi profit taking investor asing seiring melemahnya nilai tukar rupiah. Di sisi lain, indeks PMI manufaktur domestik pada Maret 2024 berada di level ekspansif sebesar 54,2, lebih tinggi dari bulan sebelumnya sebesar 52,7. Aktivitas manufaktur nasional berada di level ekspansif dalam 31 bulan beruntun.
Dari mancanegara, Financial institution Sentral Inggris (BoE) melaporkan jumlah uang beredar dalam arti luas (M4) pada Februari 2024 tumbuh 0,5% mother. Pada periode yang sama, permintaan kredit konsumsi tercatat GBP1,37 miliar, turun dari bulan sebelumnya sebesar GBP1,77 miliar.
Namun, jumlah kredit properti bersih di periode yang sama tercatat naik ke level GBP 1,5 miliar, sekaligus menjadi yang tertinggi sejak Januari 2023. Akselerasi permintaan kredit properti tersebut terjadi di tengah puncak suku bunga BoE sebesar 5,25% dalam 5 pertemuan beruntun.
“Dari Asia, Badan Pusat Statistik (BPS) Korea Selatan (Korsel) pada Maret 2024 mencatat inflasi tahunan sebesar 3,1%. Angka tersebut tetap jika dibandingkan dengan inflasi bulan Februari 2024. Inflasi tahunan didorong oleh kenaikan harga makanan dan energi,” tulisnya.
(ara/ara)