Jakarta –
Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan mengklaim Badan Pengelola (BP) Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) akan dikelola orang profesional. Badan baru ini rencananya diluncurkan pada 24 Februari 2025.
“Manajemennya akan sangat-sangat profesional. Ini tidak akan dikelola oleh seseorang titip-titip bahasa kita, atau rekomendasi dari pihak-pihak tertentu. Itu tidak akan terjadi karena ini dijalankan oleh perusahaan profesional dari kedua belah pihak,” kata Luhut dalam acara Bloomberg Technoz Financial Outlook di Soehanna Hall, Jakarta Selatan, Kamis (20/2/2025).
Sejauh ini isu yang beredar posisi bos Danantara akan diisi pengusaha dan investor kawakan Pandu Sjahrir. Kabar itu awalnya muncul dari Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Maruarar Sirait atau biasa disapa Ara.
Ara memperkenalkan Pandu Sjahrir sebagai perwakilan BP Danantara dalam rapat antara Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Bank Indonesia (BI), Kementerian BUMN, Komisi XI DPR RI, BP Tapera dan Bank Himbara di Kantor BI, Jakarta, Selasa (11/2/2025) malam.
“Hari ini kita bertemu di kantor Bank Indonesia, berdiskusi panjang dengan Bapak Gubernur Bank Indonesia dan jajaran, Bapak Menteri BUMN, Bapak Misbakhun Ketua Komisi XI DPR RI, dan Pak Pandu dari Danantara,” kata Ara.
Pandu Sjahrir yang juga keponakan Luhut sempat merespons kabar tersebut saat ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan, Kamis (6/2/2025). Ia menyatakan dirinya belum tahu kabar akan diangkat jadi pengurus BP Danantara.
“Belum tahu aku, belum dikabari,” katanya singkat ketika ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat.
Kembali ke Luhut, ia mengungkapkan bahwa Danantara merupakan langkah strategis yang diinisiasi oleh Presiden Prabowo Subianto. Menurutnya, dengan aset yang mencapai US$ 900 miliar, entitas ini memiliki potensi besar dalam pengelolaan dana investasi.
“Jika Anda melihat ini, Danantara dengan aset US$ 900 miliar. Asumsikan saja kita dapat mengelola ini seperti US$ 100 miliar, itu sudah banyak,” ujar Luhut.
Lebih lanjut, ia memperkirakan keuntungan dari pengelolaan aset ini bisa mencapai hingga US$ 25 miliar atau setara Rp 408,83 triliun (kurs Rp 16.353).
“Melihat keuntungannya ini, kita dapat mengumpulkan dana dengan mudah seperti US$ 20 miliar hingga US$ 25 miliar sehingga kita dapat berinvestasi sendiri,” katanya.
Sebelumnya, Prabowo menyatakan bahwa Danantara akan mengelola modal yang ada ke dalam proyek-proyek berkelanjutan dan berdampak tinggi bagi masyarakat.
“Investasi akan dilakukan di berbagai sektor seperti energi terbarukan, manufaktur canggih, industri hilir, produksi pangan dan lain-lain,” kata Prabowo dalam World Executive Summit 2025 yang disiarkan di kanal YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (14/2).
Lihat juga Video Prabowo Luncurkan Danantara 24 Februari, Komisi VI: Kami Mendukung
(reduction/ara)
Forexbitcoinstock.com