Jakarta –
PT MRT Jakarta (Perseroda) terus mengebut proyek pembangunan jalur MRT Fase 2A dari Bundaran HI-Kota. Salah satunya untuk paket pengerjaan konstruksi CP203 yang berlokasi di sekitar Stasiun Jakarta Kota.
Company Secretary Division Head PT MRT Jakarta, Ahmad Pratomo, menjelaskan pada tahap pengerjaan pihaknya akan membangun Entrance 4 serta koridor utara yang menghubungkan boks stasiun dengan pintu masuk bagian utara.
“Untuk mendukung pekerjaan ini, kami akan melakukan rekayasa lalu lintas untuk menjaga kelancaran arus lalu lintas selama pekerjaan tersebut berlangsung,” katanya dalam keterangan resmi, Rabu (12/2/2025).
Ia menjelaskan pada condominium Terowongan Penyeberangan Orang (TPO) Kota akan dilakukan perluasan condominium kerja dengan penggeseran pagar proyek ke sisi barat dan selatan. Penggeseran ini akan berdampak pada penyempitan jalur kendaraan di Jalan Pintu Besar Utara sisi barat khususnya di depan Museum Mandiri menjadi satu lajur.
Sementara itu untuk arus lalu lintas pada Jalan Pintu Besar Utara sisi timur tetap dipertahankan 2 lajur kendaraan. Sehingga tidak ada rekayasa lalu lintas. Kemudian untuk arus lalu lintas pada Jalan Jembatan Batu untuk kedua arah akan mengalami penyempitan dari yang semula terdiri dari 3 lajur kendaraan akan berubah menjadi 2 lajur kendaraan.
“Penyempitan ini hanya terjadi dari Simpang Asemka hingga Halte TransJakarta Mangga Dua Raya, selebihnya pada Jalan Mangga Dua Raya akan tetap 3 lajur kendaraan untuk masing-masing arah,” terang Ahmad.
Sedangkan arus lalu lintas pada Jalan Pintu Besar Selatan tidak mengalami perubahan. Di mana akses keluar dan masuk masih menggunakan sisi barat Jalan Pintu Besar Selatan bagi TransJakarta dan penghuni serta pelanggan.
Di luar itu, guna memastikan kenyamanan dan keselamatan para pengguna jalan tetap terjaga selama proses konstruksi pihak MRT Jakarta dan kontraktor terkait akan memasang rambu lalu lintas, marka jalan, dan lampu penerangan jalan umum (PJU).
“PT MRT Jakarta memohon maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan selama pekerjaan ini berlangsung. Kami mengharapkan pengertian dan kerja sama dari masyarakat untuk terus mendukung pelaksanaan proyek ini,” kata Ahmad.
“Selain itu, kami juga berharap para pengguna jalan dan angkutan umum agar senantiasa memerhatikan rambu-rambu serta mengikuti petunjuk petugas di lapangan,” pungkasnya.
Sebagai informasi, proyek konstruksi CP203 merupakan salah satu segmen MRT Jakarta Fase 2A yang mencakup pembangunan Stasiun bawah tanah Glodok dan Kota serta konstruksi terowongan sepanjang 690 m dengan complete panjang jalur sekitar 1,4 km mulai dari Mangga Besar hingga Kota Tua.
Proyek ini dikerjakan oleh PT MRT Jakarta bersama Sumitomo Mitsui Construction Company Jakarta -Hutama Karya Joint Operation (SMCC-HK JO) selaku kontraktor pelaksana.
Secara keseluruhan CP203 akan mengerjakan dua stasiun bawah tanah, yaitu Stasiun Glodok sepanjang 240 meter dan Stasiun Kota sepanjang 411,2 meter serta terowongan bawah tanah mulai dari Mangga Besar sampai Kota Tua sepanjang 1,4 kilometer. Entire nilai kontrak sekitar Rp4,6 triliun dengan masa konstruksi selama 72 bulan (September 2021-Agustus 2027).
Pembangunan paket kontrak CP203 ini akan terintegrasi dengan konsep penataan kota tua, yaitu mengedepankan penataan condominium pejalan kaki dan manajemen rekayasa lalu lintas (visitors diagram).
Simak juga Video ‘Presiden Jokowi Resmikan Proyek MRT Medan Satria-Tomang 24,5 Km’:
(fdl/fdl)
Forexbitcoinstock.com