Jakarta –
Pembicaraan terkait rencana merger Honda dengan Nissan dikabarkan mengalami kebuntuan. Akibatnya rencana merger dua raksasa otomotif asal Jepang berpotensi batal terjadi.
Melansir Reuters, Rabu (12/2/2025), kebuntuan pembicaraan merger ini terjadi setelah Honda merevisi sejumlah ketentuan penggabungan kedua perusahaan. Belum lagi Honda juga mengusulkan agar Nissan menjadi anak perusahaan hasil merger.
Di sisi lain Nissan yang selama bertahun-tahun hingga 2020 merupakan produsen mobil terbesar kedua di Jepang setelah Toyota, bersikeras menerima perlakuan yang hampir setara dalam pembicaraan merger tersebut meskipun posisinya lebih lemah dibandingkan Honda.
“Honda menekan Nissan untuk melakukan pemangkasan terhadap jumlah tenaga kerja dan kapasitas pabriknya, tetapi Nissan tidak mau mempertimbangkan penutupan pabrik yang sensitif secara politis,” kata tiga sumber yang mengetahui masalah tersebut kepada Reuters.
Hingga saat ini Nissan dan Honda masih menolak untuk berkomentar terkait batalnya rencana merger tersebut sebagaimana dijelaskan oleh sumber Reuters. Namun kedua produsen mobil itu mengatakan mereka akan memberikan informasi terbaru bulan ini.
Sebagai informasi, sebelumnya Honda dan Nissan sudah menandatangani MoU atau nota kesepahaman terkait rencana merger itu pada Desember 2024 kemarin. Melalui MoU tersebut rencana kedua perusahaan akan memiliki perjanjian merger formal pada Juni 2025 dan menyelesaikan kesepakatan pada Agustus 2026.
Presiden Honda Motor Co, Toshihiro Mibe, mengatakan kedua perusahaan akan berusaha menyatukan operasi mereka di bawah perusahaan induk bersama yang awalnya akan dipimpin oleh Honda, sembari mempertahankan prinsip dan merek dari masing-masing perusahaan.
(fdl/fdl)
Forexbitcoinstock.com