Jakarta –
Ganda putra Sabar Karyaman Gutama/Moh. Reza Pahlevi Isfahani menjadi salah satu pasangan yang tidak masuk dalam pemanggilan Pelatnas PBSI tahap I. Padahal performa mereka bisa dibilang moncer sepanjang tahun 2024. Kenapa?
PBSI telah mengumumkan daftar nama atlet yang akan masuk Pelatnas mulai tahun depan. Dari lima sektor, khususnya ganda putra praktis tak mengalami perubahan signifikan di kategori utama.
Fajar Alfian, Muhammad Rian Ardianto, Leo Rolly Carnando, Bagas Maulana, Daniel Marthin, Muhammad Shohibul Fikri, Rahmat Hidayat, dan Yeremia Rambitan adalah nama-nama yang sudah menjadi langganan.
Perbedaannya, tidak ada lagi nama Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon. Keduanya sudah memutuskan untuk pensiun dari Pelatnas. Perubahan lain, tak ada nama M. Rayhan Nur Fadillah di skuad utama musim turnamen tahun depan.
Selain itu, tidak ada tambahan komposisi pemain di kategori utama nomor ganda putra. Padahal jika menilik perkembangan sektor tersebut, ada Sabar/Reza yang bisa dikatakan punya prestasi sip sepanjang tahun ini.
Dalam laman score BWF, Sabar/Reza tercatat sekali menjadi juara di Spain Masters, dan runner up di China Masters, Macau Start, Hong Kong Start, dan Orleans Masters. Serta semifinalis di Swiss Start, Indonesia Start, dan BWF World Tour Finals 2024. Namun, itu belum bisa mengantarkan mereka kembali masuk ke Pelatnas bulutangkis di Cipayung.
Wakil Ketua Umum PBSI I Taufik Hidayat menyebut, kemungkinan Sabar/Reza tak masuk pelatnas PBSI 2025 salah satunya adalah mempertimbangkan faktor usia. Saat ini Sabar menginjak usia 28 tahun, sedangkan Reza berumur 26 tahun.
“Itu saya enggak tahu. Kita lihat. Kita kan harus lihat umurnya juga. Kita jujur-jujuran saja. Kita mau dibawa kemana nih? Kita langsung target 2028 (Olimpiade). Apakah masih bisa dengan umur 29? Kita enggak tahu,” kata Taufik kepada pewarta saat ditemui di Pelatnas PBSI di Cipayung, Jakarta Timur.
Meski begitu, legenda hidup bulutangkis yang pernah mempersembahkan medali emas Olimpiade 2004 itu tak lantas menutup kans atlet di luar pelatnas PSBI untuk terus berusaha mengukir berprestasi bagi Indonesia.
“Toh kalau misalkan mereka yang masih di luar Pelatnas berprestasi juga bisa saja ikut Olimpiade kok. Buat saya sekarang terbuka. Maksudnya nanti ini ada perubahan yang baru juga, bahwa pemain yang di luar bisa ikut pertandingan internasional juga,” tuturnya.
“Pun kalau mereka bersaing di luar lebih bagus dari yang Pelatnas, ya monggo saja mereka yang critical. Hanya beda tempat aja. Toh satu buat Indonesia,” kata Taufik.
Sabar/Reza sendiri pernah menjadi penghuni Pelatnas PBSI beberapa waktu lalu. Namun, mereka mengundurkan diri pada 2021 karena kurangnya mendapat kesempatan bertanding di luar negeri. Sejak berstatus atlet non Pelatnas, segala urusan administrasi dan akomodasi pun akhirnya diputuskan secara mandiri.
“Dibilang sudah nyaman atau enggak (di luar Pelatnas) ada plus minus, di dalam Pelatnas atau enggak. Cuma di luar kan semua tahu, kalau untuk biaya kami harus benar-benar cari sponsor sendiri tidak tergantung pada orang. Sementara kalau di Pelatnas tinggal critical, hanya tekanan di Pelatnas lebih besar dari pada kita berdua,” kata Reza saat ditanya apakah ada keinginan masuk Pelatnas lagi, beberapa waktu lalu di Rawamangun.
“Jadi mungkin untuk masuk Pelatnas dalam waktu dwkat ini belum terpikir oleh kami berdua. Tapi enggak tahu nanri kalau ada penawaran-penawaran ya mungkin bisa dipikirkan,” tuturnya.
Tonton juga video: Hong Kong Start 2024: Sabar/Reza dan Putri KW Tumbang di Closing
[Gambas:Video 24forexbitcoinstock]
(mcy/krs)
Forexbitcoinstock.com