Jakarta –
Rizki Juniansyah sukses merebut medali perak dan perunggu dalam ajang Kejuaraan Dunia Angkat Besi 2024. Kepastian medali itu diperoleh saat ia sedang tidur di lodge.
Tampil di Manama, Bahrain, Senin (9/12/2024), Rizki membukukan angkatan total 340 kg di kelas 73kg Grup B. Jumlah itu diperoleh dari angkatan snatch 150 kg dan 190kg angkatan neat and jerk.
Peraih medali emas Olimpiade 2024 itu sejatinya bisa mendapatkan medali emas jika pada percobaan ketiga snatch Rizki berhasil mengangkat 160kg. Namun, ia gagal sehingga angkatan terbaik yang dihitung yaitu 150 kg. Rizki juga harus puas berada di peringkat ke delapan dari keseluruhan lifter yang tampil pada angkatan snatch.
Hal serupa terjadi pada angkatan neat and jerk. Adik ipar lifter Triyatno itu semestinya bisa menembus angkatan terbaik 200 kg, tapi ia justru gagal pada percobaan terakhir.
Setelah mengangkat 180kg pada angkatan pertama, Rizki juga berhasil mengangkat 190kg di percobaan kedua sekaligus menandai angkatan terbaiknya di Kejuaraan Dunia kali ini.
Sesuai kebiasaan pertandingan angkat besi, setelah Grup B selesai, maka pertandingan dilanjutkan dengan penampilan dari lifter-lifter Grup A. Setelah itu, hasil dari seluruh hasil peserta dirunutkan dari yang paling terbaik.
Hasilnya, Rizki menempati peringkat ketiga neat and jerk dan memastikan medali perunggu. Ia juga merebut perak setelah total angkatannya berada di urutan kedua dari keseluruhan peserta.
Menariknya, Rizki Juniansyah memastikan dirinya mendapat medali saat tengah beristirahat di lodge. Ia tiba-tiba mendapatkan informasi seputar keberhasilan memastikan medali tersebut.
“Saya tidak bisa mempercayainya. Saya sedang tidur di lodge ketika pelatih saya menelepon dan mengatakan bahwa saya memenangkan medali,” kata Rizki seperti dikutip dari laman IWF.
“Saya tiba di sini dengan cepat karena jarak lodge dengan lokasi pertandingan hanya beberapa menit saja.”
Rizki tak menyangka bisa meraih medali karena persiapan yang dilakukannya cukup terbatas. Hal itu tak lepas dari duka yang dialami karena kepergian sang ayah.
“Saya sempat beristirahat dari latihan setelah Olimpiade, dan pada bulan Oktober saya kehilangan ayah saya karena kecelakaan motor. Itu adalah persiapan yang sulit.”
“Saya hanya berlatih untuk kompetisi ini selama dua minggu, dan saya masih bisa mendapatkan ini,” kata Rizki Juniansyah.
(mcy/krs)
Forexbitcoinstock.com