Seoul –
Kepala Komando Perang Khusus pada militer Korea Selatan (Korsel), Letnan Jenderal Kwak Jong Geun, mengungkapkan dirinya menolak perintah untuk menyeret keluar para anggota parlemen dari gedung Majelis Nasional ketika darurat militer diberlakukan secara singkat pekan ini.
Kwak mengungkapkan kepada para anggota parlemen dari kubu oposisi, seperti dilansir kantor berita Yonhap, Jumat (6/12/2024), bahwa perintah semacam itu diberikan oleh Menteri Pertahanan (Menhan) Kim Yong Hyun, yang baru saja mengundurkan diri dari jabatannya.
“Saya diperintahkan oleh Menteri Pertahanan saat itu, Kim Yong Hyun, untuk menyeret keluar orang-orang dari dalam gedung Majelis Nasional,” tutur Kwak saat berbicara di markas besar Komando Perang Khusus Korsel, Jumat (6/12) waktu setempat.
“Saya tidak memenuhi tugas itu, meskipun saya mengetahui bahwa itu merupakan pembangkangan karena berdasarkan penilaian saya, menyeret keluar para anggota parlemen jelas-jelas merupakan tindakan ilegal,” ujarnya saat berbicara kepada para anggota parlemen Korsel dari kubu oposisi.
Pernyataan Kwak itu disampaikan ketika dia ditanyai oleh para anggota parlemen dari kubu oposisi soal instruksi apa yang diterima dari atasannya ketika pasukan militer Korsel dikerahkan ke gedung Majelis Nasional setelah pengumuman darurat militer disampaikan Presiden Yoon Suk Yeol pada Selasa (3/12) malam.
Saat ditanya lebih lanjut soal perintah apa saja yang dia berikan kepada unit komandonya, Kwak menuturkan dirinya melarang pemberian peluru tajam kepada para tentaranya karena dia telah menyaksikan “peristiwa yang tidak dapat dibenarkan” selama pengerahan dilakukan.
Laporan CNN, yang mengutip Sekretaris Jenderal (Sekjen) Majelis Nasional Korsel Kim Min Ki, menyebutkan bahwa nyaris 300 tentara bersenjata mendatangi dan memasuki halaman gedung Majelis Nasional Korsel, termasuk menggunakan helikopter, pada Selasa (3/12) malam usai darurat militer diumumkan.
Disebutkan oleh Kim Min Ki bahwa Kementerian Pertahanan dua kali mengerahkan pasukan sebelum darurat militer dicabut pada Rabu (4/12) pagi. Tentara-tentara bersenjata itu gagal memasuki gedung parlemen karena dihalangi oleh para staf yang menggunakan furnitur dan tabung pemadam kebakaran.
Simak juga Video ‘Parlemen Korsel Ajukan Mosi Pemakzulan Presiden Seusai Darurat Militer Gagal’:
[Gambas:Video 24forexbitcoinstock]
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.
Forexbitcoinstock.com