Jakarta –
Ketua umum terpilih PP PBSI M. Fadil Imran membahas perihal promosi-degradasi atlet Pelatnas bulutangkis pada tahun ini, menjelang momen pelantikannya.
PBSI biasanya mengumumkan penghuni Pelatnas setiap tahunnya pada medio akhir Desember atau awal-awal Januari. Dari informasi itu, maka akan ketahuan mana atlet atau pelatih yang dipertahankan atau dikembalikan kepada klub. Hasil-hasil dari turnamen BWF juga multievent menjadi salah satu bahan penilaian atlet dinilai layak atau tidak dipertahankan di Pelatnas.
Untuk tahun ini, PBSI mengalami pergantian nahkoda. Kepemimpinan bulutangkis nasional berpindah dari Agung Firman Sampurna ke M. Fadil Imran. Adapun pelantikannya baru dilakukan pada 30 November 2024.
Situasi itulah yang membuat proses promosi-degradasi sejauh ini masih akan menggunakan penilaian dari pengurus lama, mengingat mereka yang mengetahui progres dari atlet sepanjang tahun.
“Tentunya pengurus yang lama sudah melaksanakan itu. Kami akan membicarakan tentang bagaimana mekanisme untuk pemulangan atlet dan degradasi, kan itu maksudnya kan? Saya akan bicara dengan pengurus lama, bagaimana dengan situasi ini,” kata Fadil saat ditemui di Pelatnas PBSI, Cipayung, Senin (18/11/2024).
“Kalau melihat waktu kan sangat mepet sekali. Saya pikir mekanisme lama mungkin masih bisa kita lakukan, tapi diskusi mendalam tentang bagaimana yang terbaik juga perlu kita pertimbangkan,” ujarnya.
Fadil juga mempertimbangkan faktor lain bahwa posisinya yang saat ini masih belum melakukan serah terima tugas dengan kepengurusan lama.
“Mungkin saja keputusan lama diserahkan, kan cuti biasanya 15 Desember. Jadi enggak mungkin dalam tempo 15 hari saya bisa mengukur mana yang harus didegradasi dan mana yang dipanggil kembali,” ucap Fadil, yang sebelumnya menjabat sebagai Sekretaris Jenderal di generation Agung Firman Sampurna.
(mcy/krs)
Forexbitcoinstock.com