Jakarta –
Seorang perempuan penumpang kereta rel listrik (KRL), Muthiana, mengalami pelecehan seksual saat melakukan perjalanan dari Palmerah menuju Serpong. Korban melawan dan membawa terduga pelaku ke petugas keamanan stasiun.
Muthiana mengatakan awalnya dia naik KRL dari Stasiun Palmerah pada Kamis (14/11) petang. Dia mengatakan saat itu kondisi penumpang dalam KRL ramai namun tidak sampai berdesakan.
“Aku naik kereta dari Palmerah jam 18.39 WIB tujuan Serpong. Keadaan dalam kereta ramai tapi tidak terlalu berdesakan,” kata Muthiana, Sabtu (16/11/2024).
Dia mengatakan perjalanan hingga Stasiun Kebayoran berjalan lancar dan aman. Namun, saat KRL meninggalkan Stasiun Kebayoran, dia merasa ada seseorang yang berdiri hingga memepet dirinya sehingga menimbulkan perasaan tak nyaman.
Mulanya, dia merasa hanya tas seorang penumpang yang menempel ke badannya. Dia mulai risih dan langsung melabrak orang yang diduga melakukan pelecehan seksual.
“Jalan (dari Stasiun) Pondok Ranji, aku udah ngerasa nggak stable, terus guarantee sekitar dan langsung beraniin nyikut dia dan bilang ‘Pak, jangan mepet-mepet dong’,” ujarnya.
Dia mengatakan saat itu ada pria lain yang menjadi saksi atas dugaan pelecehan yang terjadi. Muthiana mengatakan perbuatan pelaku membuatnya syok, namun kehadiran saksi membuatnya lebih bisa mengendalikan diri.
“Di situ rasanya langsung ngeblank dan nggak tau harus apa, karena ada saksi yang lihat kelakuannya. Pas sadar, aku langsung dorong dia jauh-jaih dan nanya ke mas-mas yang juga negor ‘udah dari tadi ya, Mas?’. ‘Iya, Mba. udah saya pantau’,” ceritanya.
Muthiana sempat merekam video pria terduga pelaku pelecehan sekual. Meski begitu, dia menceritakan pelaku tetap tidak menjaga jarak.
“Aku langsung videoin buat kasih tahu dia meskipun rasanya gemetaran banget. Ini posisi setelah aku tegur dan masih aja mepet. Stres banget,” katanya.
Setelah itu, terduga pelaku mencoba turun di Stasiun Jurangmangu. Muthiana langsung menarik terduga pelaku dan meminta pertolongan.
Pelaku lalu digiring ke kantor Stasiun Jurangmangu untuk dimintai keterangan. Saat diinterogasi, Muthiana mengatakan pelaku sempat mengelak hingga akhirnya mengaku.
“Seperti kebanyakan pelaku ya, awalnya nggak ngaku. Sampai akhirnya dia bilang khilaf dan minta maaf. Dia sibuk banget ngebela diri tanpa ngerasa bersalah sama sekali,” ujarnya.
Setelah diperiksa, diketahui, seharusnya terduga pelaku turun di Stasiun Sudimara. Pelaku turun lebih cepat setelah perbuatannya terungkap.
Muthiana memutuskan tidak melanjutkan kasus tersebut ke proses hukum atas sejumlah pertimbangan. Hanya saja, dia meminta pelaku membuat surat dan video pernyataan atas perbuatannya.
“Pelaku buat surat pernyataan dan buat video pernyataan. Dengan tujuan untuk membuat efek jera tentunya karena yang suka naik transportasi umum terutama perempuan pasti tahu gimana khawatirnya kalau dalam kendaraan umum. Apalagi yang kondisinya sedang padat penumpang,” ungkapnya.
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.
Forexbitcoinstock.com