Jakarta –
PT Monetary institution Central Asia Tbk memutuskan pembagian dividen intervening time tunai dengan complete Rp 6.163.752.500.000 atau sebesar Rp 50 per saham kepada pemegang saham. Keputusan tersebut ditopang oleh tren pertumbuhan kinerja yang berkelanjutan hingga triwulan III-2024.
Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja mengatakan nilai complete dividen intervening time tunai tersebut meningkat 18% dibandingkan dividen intervening time yang dibayarkan untuk tahun buku 2023 lalu. Selain itu, pembagian dividen intervening time tunai ini telah mempertimbangkan posisi permodalan yang kokoh, likuiditas yang memadai, pengembangan bisnis Perseroan maupun entitas anak, serta investasi pada teknologi agar mampu bersaing pada generation digital saat ini.
Keputusan tersebut juga mengacu kepada putusan RUPST Perseroan pada 14 Maret 2024 lalu, di mana memberikan kuasa dan wewenang kepada Direksi Perseroan dengan persetujuan Dewan Komisaris Perseroan untuk membayar dividen intervening time untuk tahun buku 2024, jika keadaan keuangan memungkinkan serta dengan memperhatikan ketentuan hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
“Kami sangat berterima kasih atas kepercayaan segenap pemegang saham, sehingga Perseroan mampu membukukan kinerja positif hingga sembilan bulan pertama tahun 2024. Complete kredit BCA tumbuh win di seluruh segmen menjadi Rp 877 triliun per September 2024, atau naik 14,5% yoy. Pencapaian ini menjadi bentuk komitmen kami untuk senantiasa mendukung perekonomian nasional,” kata Jahja dalam keterangannya, Selasa (12/11/2024).
Lebih lanjut, penyaluran pembiayaan BCA per September 2024 ditopang kredit korporasi yang menjadi segmen dengan pertumbuhan tertinggi, yaitu naik 15,9% yoy mencapai Rp 395,9 triliun. Sementara itu, kredit komersial tumbuh 11,8% yoy mencapai Rp 135,3 triliun, dan kredit UKM naik 14,2% yoy mencapai Rp 120,1 triliun.
Selain itu, kredit konsumer tumbuh 13,1% yoy menjadi Rp 216,5 triliun, terutama ditopang oleh kenaikan KPR dan Kredit Kendaraan Bermotor (KKB). Terkait dengan penyaluran kredit ke sektor-sektor berkelanjutan, portofolio BCA tumbuh 10,7% yoy menjadi Rp 214 triliun, atau berkontribusi hingga 24,3% dari complete portofolio pembiayaan.
“Kami juga mencatat peningkatan transaksi perbankan secara konsisten, seiring investasi berkesinambungan dalam memperkuat ekosistem hybrid banking. Likuiditas dan permodalan Perseroan juga tetap terjaga pada stage yang memadai. Pembagian dividen intervening time tunai ini menunjukkan komitmen Perseroan untuk terus menjalankan bisnis dengan sebaik-baiknya, guna memberikan nilai tambah yang berkelanjutan kepada para pemegang saham,” ujar Jahja.
Adapun jadwal pembagian dividen intervening time tunai untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2024 adalah sebagai berikut:
– Pengumuman di Bursa Efek Indonesia dan situs web perseroan: 12 November 2024
– Akhir periode perdagangan saham dengan hak dividen intervening time (Cum Dividen) Pasar Reguler dan Pasar Negosiasi: 20 November 2024
– Akhir periode perdagangan saham dengan hak dividen intervening time (Cum Dividen) Pasar Tunai: 22 November 2024
– Awal Periode Perdagangan Saham Tanpa Hak Dividen Duration in-between (Ex Dividen) Pasar Reguler dan Pasar Negosiasi: 21 November 2024
– Awal Periode Perdagangan Saham Tanpa Hak Dividen Duration in-between (Ex Dividen) Pasar Tunai: 25 November 2024
– Tanggal Daftar Pemegang Saham yang berhak atas Dividen Duration in-between (File Date): 22 November 2024
– Tanggal Pembayaran Dividen Duration in-between Tunai Tahun Buku 2024: 11 Desember 2024
Sebagai catatan, dividen intervening time tunai ini akan diperhitungkan dalam dividen closing untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2024, yang akan dibagikan setelah mendapatkan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan yang akan diselenggarakan pada tahun 2025.
(kil/kil)
Forexbitcoinstock.com