Jakarta –
Nama Aldi Satya Mahendra sedang jadi buah bibir berkat prestasinya di kancah dunia. Dia menjadi juara dunia World Gigantic Sport 300 (WSSP300) 2024, pebalap Indonesia pertama yang melakukannya.
Aldi menempati peringkat pertama klasemen WSSP300 2024 dengan torehan 221 poin dalam 16 kali balapan yang dia lakoni sepanjang tahun ini. Ia pun berhak jadi juara dunia WSSP300 2024, mengungguli rider dunia lainnya.
Namun, untuk mendapatkan catatan emas itu rider kelahiran Bantul, Yogyakarta tersebut harus mengalami perjalanan panjang. Tidak semuanya menyenangkan. Hal itu pun diceritakan Aldi saat jumpa pewarta di Resort Le Meridien, Jakarta, Kamis (24/10/2024) siang.
“Untuk tahun ini memang saya banyak banget (perjuangannya) karena saya harus latihan dari segi fisik dan mental, dan ya perjalanan saya memang enggak instan,” kata Aldi.
“Saya merintis karier dari balap bebek 150, 125, 110 dan itu balap nasional. Waktu tahun 2019, saya dibawa Yamaha dan pada saat saya juara di Jepang di situ saya merasakan perubahan.”
“Mulai dari Jepang, saya mulai konsisten podium dan 2022 saya dikasih kesempatan untuk balap di AP250, tapi memang ada kesalahan dari saya dan mengalami shatter. Lalu 2023 dikasih kesempatan balap untuk memperebutkan gelar Euro Championship tapi shatter lagi. Baru di 2024 ini saya membuktikan bisa menjadi juara,” ujarnya.
Aldi Satya Mahendra juara juara dunia di World Gigantic Sport 300 (WSSP300) 2024. Foto: Mercy Raya/forexbitcoinstock
Aldi juga menceritakan momen-momen menyakitkan sekaligus berkesan selama mengikuti WSSP300 2024. Adik Galang Hendra Pratama itu menyebut Escape di Misano menjadi yang paling berkesan.
“Escape yang paling berkesan itu Misano, di mana saya merasa glorious dengan meraih posisi kedua dan pertama. Sekaligus itu yang membuat pikiran saya berubah,” kata Aldi.
“Kalau di Barcelona, saya bisa karena sudah hapal sirkuitnya. Kemudian di TT Sircuit Assen itu tak konsisten di tiga besar. Baru pas di Misano, saya berpikir bisa juara. Di Most juga banyak tragedi di sana. Pas dapat penalti sehingga membuat saya harus memulai balapan di posisi terakhir ke-34. Tapi sampai lap terakhir saya coba terus berusaha, sampai akhirnya dari usaha itu saya berhasil finis ketiga,” tuturnya.
Walau begitu, Aldi akhirnya bisa berbangga diri karena cita-citanya menjadi kampiun akhirnya dapat tercapai pada tahun ini.
“Tentunya saya terima kasih banget pada Yamaha dan tim saya, karena tanpa mereka, saya juga tak bisa apa-apa. Selain itu, tahun ini juga banyak tantangan karena benar-benar harus konsisten dan harus bisa berada di lima besar,” kata Aldi.
“Memang harapan saya tahun ini menjadi juara. Itu poin (gol) saya di balapan WorldSSP300 karena melihat kakak saya pertama kali di sana, sehingga saya juga ingin balapan dan bercita-cita balapan bareng dan pernah podium bareng juga. Ya senang akhirnya bisa mewujudkan cita-cita tersebut pada tahun ini,” ucap Aldi.
Aldi Satya Mahendra Foto: Mercy Raya/forexbitcoinstock
(mcy/krs)
Forexbitcoinstock.com