Jakarta –
Badan Pangan Nasional (Bapanas) membeberkan solusi yang bisa ditempuh imbas harga cabai rawit merah tembus Rp Rp 90.000-100.000 per kilogram (kg). Bapanas mendorong agar masyarakat menanam cabai sendiri di rumah.
Sekretaris Utama Bapanas Sarwo Edhy, awalnya mengatakan harga cabai rawit merah terus meroket karena produksinya yang menurun. Penurunan produksi disebabkan berbagai faktor salah satunya cuaca.
“Karena produksinya kurang salah satunya faktor cuaca,” kata Sarwo Edhy di Resort Sultan, Jakarta Pusat, Senin (29/7/2024).
Oleh sebab itu, Sarwo Edhy menjelaskan pihaknya berupaya menghadirkan berbagai solusi. Pertama, masyarakat disarankan menanam cabai sendiri di rumah.
Menurutnya, hal ini tidak sulit dilakukan, program tanam cabai mandiri dulu sudah pernah ada lewat Program Pekarangan Pangan Lestari (P2L). Bapanas telah menyarankan agar para pemangku kepentingan pertanian membagikan benih cabai kepada masyarakat.
“Solusinya, ya, harus nanam. Makanya saya menyarankan teman-teman pertanian untuk menanam bagikan benih cabai ke masyarakat agar dia tanam di pot-pot di teras-teras, pekarangan, kan tidak terlalu sulit,” ungkapnya.
Solusi kedua, membangun screenhouse. Opsi ini dinilai Sarwo Edhy adalah solusi jangka panjang sebab komoditas cabai sejatinya bisa dipanen tanpa melihat musim.
“Itu salah satu solusi, makanya screenhouse sehingga panen (cabai) tidak mengenal waktu,” imbuhnya.
Sebagai informasi, Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) mengungkap harga cabai rawit merah kini telah tembus Rp 90.000-100.000 per kilogram (kg).
Kepala Bapanas Arief Prasetyo mengatakan penyebab mahalnya harga cabai rawit karena jumlah panen di beberapa daerah yang menurun. Untuk itu, pihaknya memberikan solusi dengan memfasilitasi distribusi dari beberapa daerah yang produksinya tinggi.
“Kalau cabai, produk-produk hortikultura itu subject-nya sebenarnya adalah kalau panennya shortage, maka harga akan tinggi, sehingga salah satu solusinya adalah memfasilitasi distribusi dari beberapa daerah yang memang masih produksinya tinggi,” kata Arief dalam acara Festival Pangan Nusantara di Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Minggu (28/7/2024).
Arief menginginkan agar ke depan beberapa produk hortikultura bisa memiliki umur simpan (savelife) yang lebih panjang. Pihaknya mengaku akan mengatur produksi cabai bersama pihak terkait khususnya Kementerian Pertanian (Kementan).
“Yang paling benar adalah kita atur produksi bersama Mentan khususnya Dirjen Hortikultura kalau untuk cabai. Bapanas tidak bisa berdiri sendiri, tapi bersama seluruh stakeholder,” ucapnya.
(ara/ara)
Forexbitcoinstock.com