Jakarta –
Rupiah semakin melemah di hadapan dolar AS. Hari ini nilai tukar rupiah terhadap dolar AS tembus Rp 16.169.
Lantas apa dampak penguatan dolar AS kepada perekonomian Indonesia?
Menurut Ekonom senior Institute for Construction of Economics and Finance (INDEF) Tauhid Ahmad ada sejumlah dampak yang akan dirasakan oleh Indonesia, yang paling utama harga minyak akan naik. Kenaikan harga minyak diyakini akan meningkatkan dana subsidi untuk bahan bakar minyak (BBM).
“Pasti harga minyak akan semakin mahal, harga barang barang semakin mahal, subsidi akan semakin besar,” kata dia kepada forexbitcoinstock, Selasa (16/4/2024).
Tak hanya itu, utang luar negeri baik itu pemerintah dan pengusaha juga diprediksi akan meningkat seiring dengan tingginya nilai tukar dolar AS. Hal ini diyakini akan memberatkan utamanya pada pengusaha.
“Termasuk kepada negara kita pertama adalah utang luar negeri dalam bentuk dolar yang cukup banyak, maka utang kita akan jauh lebih besar. Sektor swasta yang pinjam dari luar negeri memang bunganya lebih rendah tetapi yang mahal depresiasinya. Kita lihat struktur utang kita separuh lebih swasta, jadi swasta ini yang meminjamnya di perbankan luar, sekarang lagi nangis-nangis,” ujar dia.
Dihubungi terpisah, Direktur Eksekutif Heart of Reform on Economics (CORE) Mohammad Faisal mengungkap dampak dari menguatnya dolar AS terhadap rupiah yakni akan dirasakan oleh pengusaha segmen bisnis dari impor.
“Dampak dari penguatan dolar ini tentu saja pertama barang-barang kita yang impor jauh lebih mahal, industri yang impor bahan baku atau barang modal biaya produksinya akan lebih mahal, industri yang bergantung pada pasokan dari luar negeri lebih mahal,” jelas dia.
Kemudian, Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi mengatakan dampak besar penguatan dolar AS yakni kepada harga minyak. Hal ini diyakini akan memperbesar subsidi yang akan dikeluarkan oleh negara untuk bahan bakar minyak (BBM).
“Dana subsidi akan membengkak, karena kita tahu kalau seandainya harga minyak mentah bisa naik US$100 per barel, dipastikan kemungkinan pemerintah mengeluarkan subsidi yang jauh begitu besar,” jelas dia.
Sebagai informasi, dolar AS hari ini tercatat pada degree Rp 16.000an. Dikutip dari data RTI dolar AS tercatat pada posisi Rp 16.169 atau menguat 330 poin atau 2,08%.
Hari ini dolar AS tertinggi pada degree Rp 16.189 dan degree terendah Rp 15.839. Secara mingguan dolar AS tercatat menguat 2,08%. Lalu secara bulanan menguat 2,93%. Lalu secara Three hundred and sixty five days to this point menguat 5,03%. Kemudian secara tahunan menguat 8,96%.
Simak Video “Dolar AS Ngamuk, Sederet Barang Menanti Makin Mahal“
[Gambas:Video 24forexbitcoinstock]
(ada/kil)
FBS Forex Bitcoin Inventory