Jakarta –
Sebanyak empat wanita yang berasal dari dua negara bagian di Amerika Serikat (AS) dirawat di rumah sakit imbas suntik botox. Ternyata, keempatnya mendapatkan suntik botox di luar lingkungan medis dan ilegal
“Sumber produk botulinum toxin ini tidak diketahui atau belum terverifikasi saat ini,” kata Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS seperti yang dilaporkan CNN.
Dari empat kasus tersebut, dua dilaporkan di Tennessee dan dua lainnya di Illinois. Keempatnya memerlukan perawatan di rumah sakit.
Botox merupakan tindakan yang menggunakan bahan utama berupa bakteri Clostridium botulinum. Bentuk toksin botulinum ini dimurnikan dan disetujui FDA untuk perawatan kosmetik.
Berdasarkan lembaga kesehatan publik di AS, suntikan kosmetik harus menggunakan produk yang disetujui FDA. Selain itu, harus dilakukan oleh orang yang berlisensi di tempat yang berlisensi pula.
Kedua pasien yang dirawat di Illinois mengatakan mereka mendapatkan suntikan botox dari seorang perawat di La Salle County yang berlisensi dan memiliki izin resmi.
“Tetapi, dia melakukan pekerjaan di luar kewenangannya,” beber CDC.
Sementara pasien di Tennessee mendapatkan botox dari tempat non-medis, seperti di rumah atau spa kosmetik.
Hasil Pemeriksaan
Hasil pemeriksaan, mereka menunjukkan terkena penyakit mirip botulisme atau keracunan makanan karena bakteri. Botulisme merupakan penyakit langka yang serius.
“Kasus botulisme sistemik yang dikonfirmasi di laboratorium setelah suntikan toksin botulinum kosmetik atau terapeutik sangat jarang terjadi,” jelas CDC.
Penyakit ini disebabkan bakteri yang menyerang sistem saraf. Gejalanya meliputi:
- Penglihatan kabur atau ganda
- Kelopak mata terkulai
- Kesulitan bernapas
- Kelelahan
- Bicara tidak jelas
- Suara serak
Selain itu, pasien juga bisa mengalami kelumpuhan otot selama berjam-jam bahkan berhari-hari. Jika tidak segera ditangani, bisa berdampak fatal bagi pasien.
Simak Video “Botox Bisa Atasi Garis Senyum?“
[Gambas:Video 24forexbitcoinstock]
(sao/up)
effectively being