Jakarta –
Pengusaha mengingatkan pemerintahan yang akan datang agar senantiasa menjaga defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Hal ini dikarenakan APBN adalah salah satu alat negara untuk menjaga roda perekonomian.
“Ya kan kita semua sudah belajar dari pengalaman APBN, bagaimanapun juga penggunaan ini sangat penting. Disiplin itu yang paling kunci ya, kalaupun mau diperlebar defisitnya pengunaannya mesti jelas dan disiplin,” kata Ketua Umum APINDO Shinta Kamdani di rumah dinas Airlangga di Kawasan Widya Candra, Jakarta Selatan, Kamis (11/4/2024).
Shinta kemudian mengatakan, pemerintahan saat ini tentu saja sudah mulai berbicara dengan pemerintahan yang akan datang. Oleh sebab itu, Shinta pun berpesan agar pemerintahan mendatang menjaga defisit APBN. Hal ini mengingat berbagai program ekonomi terkandung dalam APBN dan banyak pengusaha yang mengandalkan proyek-proyek pemerintah sebagai sumber pemasukan.
“Itu yang harus dijaga karena program-program ekonominya masuk ke situ dan kita sangat mengandalkan pembiayaan dari (APBN),” jelasnya.
Setali tiga uang, Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Arsjad Rasjid, menegaskan bahwa APBN merupakan instrumen yang penting. Di tengah bergoncangnya perekonomian banyak negara, APBN bisa menjadi salah satu alat pemerintah untuk menggairahkan perekonomian bangsa.
Walhasil, Arsjad juga berpesan agar pemerintahan mendatang menjaga kedisiplinan fiskal. Menurutnya, hal itu diperlukan agar APBN benar-benar berdampak bagi masyarakat.
“Nah ini yang mungkin, at the stop of the day well-known, disiplin fiskal itu penting. Maka saya katakan tadi ini jadi kunci buat ke depan. Harus disiplin, kalau nggak disiplin bahaya,” pungkasnya.
(eds/eds)