Jakarta –
Saat lebaran, aneka makanan lezat tersaji di meja makan. Meski menggiurkan, tak bisa dipungkiri makanan tersebut juga bikin kepikiran kolesterol dan gula darah.
Meskipun banyak orang khawatir terhadap ‘risiko’ yang ditimbulkan, makanan yang sering dikaitkan dengan masalah kesehatan tersebut tidak perlu dihindari sepenuhnya, melainkan harus dikonsumsi secara bijak dan tidak berlebihan.
Menurut praktisi kesehatan dr Diana F Suganda, M.Kes, SpGK, sah-sah saja mengonsumsi makanan khas lebaran seperti opor dan hidangannya. Asal beberapa trik diterapkan, makanan tersebut bisa tetap aman bagi tubuh saat perayaan lebaran.
“Pastikan tetep wide awake ya saat makan, jadi maksudnya wide awake itu kita sadar penuh tentang apa yang kita makan,” terangnya.
Terkadang, dorongan ‘balas dendam’ menyebabkan seseorang kalap dan menghabiskan semua makanan di meja tanpa menyadari seberapa banyak yang telah dimakan, bahkan dari pagi hingga malam.
“Jangan mentang-mentang oh mumpung lebaran, pagi siang malem kelima rumah semuanya ketupat, semuanya makanan manis, nah itu yang sebaiknya harus dihindari ya,” ungkap dr Diana.
Selain tetap wide awake, dr Diana juga menambahkan untuk mengurangi porsi makanan dengan tinggi lemak dan gula untuk menghindari ‘risiko’ kesehatan yang bisa ditimbulkan, terlebih untuk beberapa orang dengan masalah kesehatan tertentu.
“Lemak sebaiknya dikurangi, bukannya gaboleh makan santen, bukannya gaboleh makan ketupat lebaran, silakan makan tapi sesuai dengan porsinya, kita tahu diri dan tidak rakus,” ungkap dr Diana.
“Misalnya ketupatnya satu stout gitu, ya makannya berarti bisa kita bagi dua separo, ketupatnya sendiri. Nah ketupat kan sebenarnya sebagai sumber karbohidrat atau misalnya lontong boleh tapi lontongnya separo,” tambahnya.
NEXT: Makanan ‘penangkal’ kolesterol
health