Jakarta –
Kecelakaan maut di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek terjadi di lajur contraflow kemarin. Sebanyak 12 orang meninggal dunia akibat kecelakaan ini. Agar tak ada kejadian serupa, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh pengendara.
Kebijakan contraflow di ruas Tol Trans Jawa selama periode angkutan lebaran ini telah tertuang dalam Surat Keputusan Bersama antara Kementerian Perhubungan, Korlantas Polri dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Tujuannya untuk menciptakan lalu lintas yang lebih nyaman dan lancar bagi para pemudik yang mengarah dari Barat ke Timur.
Memang berkendara di jalur contraflow mempunyai risiko tinggi karena pembatasnya bersifat sementara bahkan tidak ada pembatasnya. Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Darat membagikan guidelines berkendara agar terhindar dari kecelakaan maut, khususnya di Tol Trans Jawa.
1. Tetap Berada di Lajur Kiri
Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub Hendro Sugiatno mengatakan agar pengemudi untuk tetap berada di lajur paling kiri saat berkendara di lajur contraflow yang lebih dari satu lajur. Apabila ingin mendahului, pemudik dapat menggunakan lajur kanan.
“Apabila pemudik berada di lajur contraflow pastikan kondisi kendaraan prima dan bahan bakar terisi penuh. Jika lajur contraflow lebih dari satu lajur, pastikan kendaraan tetap di lajur paling kiri, kecuali pada saat akan mendahului,” kata Hendro dalam keterangan tertulis, Selasa (9/4/2024).
Apabila terjadi kerusakan pada kendaraan, Hendro menyarankan untuk berhenti di lajur paling kiri dan segera menghubungi pusat pelayanan petugas untuk meminta bantuan. Selain itu, pastikan kecepatan kendaraan sesuai dengan yang telah ditentukan.
2. Jangan Melewati Batas Kecepatan
Dia mewanti-wanti agar pemudik jangan melebihi batas kecepatan karena akan memicu bahaya. Lebih lanjut, dia menilai pengemudi diimbau menjaga jarak aman dengan kendaraan di depannya. Hal ini dilakukan agar dapat mengantisipasi segala kemungkinan buruk yang akan terjadi.
“Jangan terlalu dekat dan jangan terlalu jauh. Di samping dari aspek kendaraan, yang tidak kalah penting adalah kondisi dari pengemudi itu sendiri,” lanjutnya.
3. Kondisi Tubuh yang Prima
Menurutnya, bagi pemudik yang mengambil jalur contraflow harus mempunyai kondisi tubuh yang prima dan konsentrasi penuh. Bagi pemudik yang tubuhnya tidak sehat atau merasa kelelahan, dia mengimbau untuk tidak memaksakan untuk menggunakan lajur contraflow.
“Utamakan untuk beristirahat terlebih dahulu di leisure space ataupun tempat istirahat di luar tol,” jelasnya.
Seperti diketahui, kecelakaan maut di KM58 melibatkan tiga kendaraan, yaitu bus Primajasa nopol B-7655-TGD, GrandMax nopol B-1635-BKT, dan Daihatsu Terios. Awalnya, Mobil GranMax yang berada di jalur contraflow hendak menepi di bahu jalan, dan masuk ke jalur berlawanan yang mengarah ke Jakarta.
Kemudian, sebuah bus dari arah Cikampek tak bisa menghindari kendaraan Gran Max itu, hingga akhirnya terjadi kecelakaan sampai mobil Gran Max terbakar.
(fdl/fdl)