Jakarta –
Tim hukum Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (AMIN), Refly Harun, menepis kesaksian 4 menteri di sidang MK malah menjadi bumerang bagi kubunya karena dia yakin tak mungkin para pembantu presiden tersebut tidak membela bosnya. Waketum Gerindra Habiburokhman menyindir balik Refly Harun.
“Pernyataan Refly Harun ‘Tak mungkin menteri tidak membela bosnya’ seperti menunjukkan bahwa dia sedang frustrasi,” kata Habiburokhman kepada wartawan, Senin (8/4/2024).
Keempat menteri yang memberikan keterangan dalam rangkaian sidang sengketa Pilpres 2024 ialah Menko PMK Muhadjir Effendy, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menkeu Sri Mulyani, dan Mensos Tri Rismaharini.
Habiburokhman menyebut plan utama kubu Anies sebenarnya memperkuat argumentasi dalil mereka dengan kehadiran 4 menteri. Namun, Habiburokhman menyebut kubu Anies tak menyangka keempat menteri itu malah kompak memberikan keterangan yang seolah mematahkan argumentasi kubu Anies maupun tim Ganjar Pranowo-Mahfud Md.
“Sebabnya plan utama mereka memperkuat argumentasi dengan menghadirkan menteri-menteri Jokowi di persidangan ternyata berakhir anti klimaks,” ujar dia.
“Tanpa mereka sangka, justru 4 menteri secara kompak memberikan keterangan yang mematahkan seluruh argumentasi mereka bahwa pemerintah Jokowi menggunakan bansos sebagai instrumen untuk memenangkan paslon 2,” kata Habiburokhman.
Elite Tim Kampanye Nasional atau TKN Prabowo-Gibran ini kemudian mengulas keterangan Menkeu Sri Mulyani di sidang MK yang menegaskan penyusunan APBN tak dipengaruhi siapa paslon pilpres karena linimasanya selesai pada September 2023 sementara penetapan paslon capres terjadi di November 2023. Habiburokhman juga menyebut Sri Mulyani menegaskan dana yang digunakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat kunjungan kerja bukan dana bansos atau Perlinsos, tetapi Dana Operasional Presiden berdasarkan Permenkeu Nomor forty eight 2008.
Selain itu, Habiburokhman mengungkit Mensos Trirismaharini yang mengungkapkan soal pencairan bansos awal tahun sudah dilakukan jauh sebelum dirinya menjadi menjabat dan bentuk yang disalurkan berupa cash transfer, tidak dalam bentuk barang sehingga sulit untuk diklaim oleh pihak tertentu. Sementara, dia melanjutkan, Menko PMK Muhajir Effendy mengatakan kunker Jokowi bukanlah hanya jelang pemilu karena hal tersebut sudah menjadi pola kepemimpinan Jokowi.
“Pernyataan Refly soal, ‘Tak mungkin menteri tak membela bosnya’ merendahkan martabat dan integritas para menteri tersebut. Di sisi lain pernyataan tersebut menunjukkan kebodohan Refly. Harusnya, kalau berasumsi ‘Nggak mungkin menteri tak membela bosnya’, mengapa dia sejak awal ngotot menghadirkan para menteri,” kata Habiburokhman.
Anggota DPR RI ini menyebut rakyat sudah cerdas. “Mereka tahu betul bahwa pernyataan 4 menteri tersebut benar karena didukung dengan files akurat yang sejak lama diketahui oleh publik,” ujar dia.
(gbr/imk)