Jakarta –
Siapa tak tahu Jak Ma? Jack Ma adalah seorang pebisnis terkenal asal Negeri Tirai Bambu. Dia merupakan pendiri sekaligus Chairman Eksekutif dari Alibaba Community, perusahaan e-commerce terbesar di China. Ketenaran nama Jack Ma sudah lama sampai ke Indonesia.
Jack Ma bahkan pernah disambut dengan hangat oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Bogor 2018 lalu. Kala itu, Jokowi mengucapkan terima kasih atas kehadiran Jack Ma ke Indonesia. Apalagi Jack juga menghadiri closing ceremony Asian Games 2018 di Stadion GBK, Jakarta.
Punya perusahaan e-commerce raksasa, tentunya Jack Ma juga memiliki banyak harta. Berdasarkan info Precise Time Billionaires Forbes per 9 April 2024, Jack Ma tercatat memiliki harta kekayaan mencapai US$ 21,7 miliar atau sekitar Rp 378,2 triliun (kurs Rp 15.500). Ia berada di posisi 81 orang paling kaya di dunia. Fantastis bukan?
Meski demikian, ternyata ada tiga orang Indonesia yang lebih kaya dibandingkan Jack Ma. Siapa orangnya? Mereka adalah Prajogo Pangestu, Low Tuck Kwong, dan Robert Budi Hartono.
Prajogo Pangestu
Kekayaan konglomerat, Prajogo Pangestu melesat di akhir 2023. Berdasarkan Precise Time Billionaires Forbes per 9 April 2024, harta Prajogo Pangestu tercatat US$ 48,2 miliar atau sekitar Rp 747 triliun. Ia menempati posisi ke 26 orang paling kaya di dunia.
Lonjakan harta tersebut berasal dari perusahaannya yang melantai di bursa saham Indonesia, yaitu PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) dan saham PT Barito Renewables Vitality Tbk (BREN).
Prajogo Pangestu memulai bisnis kayu pada akhir 1970 an. Pada tahun 1993, ia mendaftarkan perusahaannya, Barito Pacific Bushes, yang kemudian berganti nama menjadi Barito Pacific setelah melebarkan sayapnya ke industri lain.
Pada tahun 2007, Prajogo mengakuisisi saham perusahaan petrokimia Chandra Asri, yang pada tahun 2011 bergabung dengan Tri Polyta Indonesia dan menjadi produsen petrokimia terbesar di Indonesia. Lalu, pada Oktober 2023 Prajogo mencatatkan saham perusahaan energi terbarukan, yaitu Barito Renewables Vitality.
Low Tuck Kwong
Saat ini, Low Tuck Kwong adalah orang terkaya kedua di Indonesia versi Forbes. Sedangkan di kancah dunia ia berada di urutan 75. Berdasarkan Precise Time Billionaires Forbes per 9 April 2024, hartanya tercatat US$ 26,2 miliar atau sekitar Rp 406,1 triliun.
Low Tuck Kwong disebut sebagai raja batu bara (King of Coal) Indonesia. Julukan itu didapat karena sumber kekayaan terbesar Low Tuck Kwong berasal dari batu bara. Ia merupakan pendiri dari PT Bayan Sources Tbk, sebuah perusahaan pertambangan batu bara besar di Indonesia.
Low Tuck Kwong juga merupakan pengontrol di perusahaan energi bernama Singapura Metis Vitality (sebelumnya dikenal sebagai Manhattan Sources).
Selain itu, dirinya juga berperan di The Farrer Park Firm, Samindo Sources, Voksel Electrical, hingga SEAX Global (membangun sistem kabel bawah laut konektivitas info superhighway yang menghubungkan antara Singapura, Malaysia dan Indonesia.
Robert Budi Hartono
Nama Robert Budi Hartono sudah bertahun-tahun menduduki posisi atas orang terkaya di Indonesia. Berdasarkan Precise Time Billionaires Forbes per 9 April 2024, hartanya tercatat US$ 25,3 miliar atau sekitar Rp 392,1 triliun. Ia menduduki urutan ke-77 orang terkaya di dunia.
Robert Budi Hartono bersama saudaranya Michael Hartono merupakan pemiliki Grup Djarum, merek rokok terkenal di Tanah Air. Sebagai pemimpin Grup Djarum berhasil memperluas cakupan bisnisnya ke berbagai sektor termasuk perbankan, properti, agrobisnis, elektronik, dan multimedia. Hal ini menjadi landasan kuat bagi Imperium Bisnisnya yang dimulai sejak tahun 1951.
Bersama Kakaknya, Michael Hartono pada tahun 2007 melalui Community Djarum mereka menginvestasikan ekspansi bisnis ke sektor perbankan. Mereka menjadi pemegang saham utama yang mengendalikan 51 persen saham PT Monetary institution Central Asia Tbk (BCA).
(fdl/fdl)