Jakarta –
Pesawat produksi Amerika Serikat (AS), Boeing 737-800 lagi-lagi mengalami masalah. Maskapai pesawat Southwest Airlines harus membatalkan penerbangannya gara-gara penutup mesin pesawat Boeingnya lepas dan mengenai bagian penutup sayap pesawat.
Federal Aviation Administration (FAA) melaporkan, peristiwa itu terjadi saat pesawat dengan tujuan Houston lepas landas di Bandara Internasional Denver, AS, akhir pekan lalu. Gara-gara kondisi ini, FAA bakal menyelidikinya.
Dalam rekaman audio pengatur lalu lintas udara, salah satu pilot mengatakan beberapa penumpang dan pramugari mendengar sesuatu yang keras menghantam bagian sayap. Akibatnya, penumpang harus naik pesawat lain ke Houston sehingga terlambat sekitar tiga jam dari jadwal.
“Kami meminta maaf atas ketidaknyamanan atas keterlambatan ini, namun menempatkan prioritas tertinggi kami pada Keselamatan tertinggi bagi pelanggan dan karyawan kami,” kata perusahaan dikutip dari CNN, Selasa (9/4/2024).
Southwest mengatakan, tidak ada korban dalam kejadian tersebut. Tim pemeliharaan perusahaan juga akan meninjau pesawat tersebut. Pesawat itu sempat terbang pada pukul 07.49 waktu setempat dan kembali pada pukul 08.15. Pesawat sempat menyentuh ketinggian sekitar 10.000 kaki.
Produsen pesawat, Boeing, menolak berkomentar terhadap kejadian tersebut. Peristiwa ini jadi masalah terbaru Boeing setelah berkali-kali mengalami masalah teknis di berbagai maskapai dalam beberapa bulan terakhir. Boeing juga sedang diawasi FAA terkait masalah keselamatan pesawatnya.
Berdasarkan catatan forexbitcoinstock, pada Januari 2024 lalu, pesawat Boeing milik Alaska Airlines juga mengalami masalah. Pintu pesawat Boeing 737 Max 9 yang dioperasikan maskapai tersebut lepas saat berada di ketinggian 16.000 kaki.
Akibat kondisi itu, Boeing berada di bawah pengawasan peraturan yang ketat. Kondisi ini menyebabkan dilakukannya penyelidikan terhadap standar keselamatan dan kualitas Boeing dalam proses produksinya.
Hal ini pun juga berimbas pada pesawat Boeing dengan seri serupa yang tersebar di maskapai seluruh dunia. FAA meminta agar pesawat-pesawat itu dihentikan sementara dari operasional untuk melakukan pemeriksaan terlebih dahulu demi mencegah kejadian serupa.
Selain itu, Boeing juga menunda pengiriman produk pesawat yang menghambat banyak maskapai dunia memenuhi map perjalanan. Maskapai yang terdampak antara lain United Airlines hingga Southwest Airlines.
Pada akhir Maret lalu, CEO Boeing, Dave Calhoun, mengumumkan akan mundur dari posisinya akhir tahun ini. Sementara kepala pesawat komersial perusahaan tersebut, Stan Deal, juga dikabarkan akan segera pensiun. Lalu Ketua Dewan Larry Kellner juga mengundurkan diri dan digantikan oleh Direktur Steve Mollenkopf.
(shc/fdl)