Jakarta –
Hari Balita Nasional diperingati di Indonesia setiap tanggal 8 April. Masa balita mencakup periode dari kelahiran hingga sebelum mencapai usia 5 tahun, yang terbagi menjadi periode bayi baru lahir (0-28 hari), bayi (0-11 bulan), dan anak balita (12-59 bulan).
Pada periode balita, kesehatan anak sangat penting untuk diperhatikan karena pada periode ini pertumbuhan fisik dan perkembangan mental mereka berlangsung dengan cepat. Upaya menjaga kesehatan balita mencakup pemantauan kesehatan, memberikan asupan gizi baik, pemantauan pertumbuhan dan perkembangan, vaksinasi, perawatan jangka panjang, pola asuh yang baik, merangsang perkembangan motoriknya, serta menciptakan lingkungan yang sehat dan aman bagi balita.
Lantas, bagaimana munculnya sejarah Hari Balita Nasional ini?
Dikutip dari situs Perpustakaan Kemenkes RI, Kementerian Kesehatan RI menetapkan tanggal 8 April sebagai Hari Anak Balita Nasional. Dalam peringatan ini, setiap balita yang berusia di bawah lima tahun, yaitu antara 12-59 bulan, akan diberikan apresiasi dan perhatian ekstra dari orangtua dan pemerintah sebagai upaya untuk meningkatkan perhatian terhadap kesehatan dan perkembangan balita di seluruh Indonesia.
Informasi di laman ini tidak menyebut lebih detail kapan dan bagaimana Hari Balita Nasional pertama kali diperingati.
Disebutkan, mengkampanyekan kepada masyarakat mengenai pentingnya memantau pertumbuhan dan perkembangan balita secara berkala, menjadi bagian penting dari peringatan ini. Dengan adanya perhatian yang lebih besar terhadap kesehatan dan perkembangan balita, diharapkan dapat menciptakan generasi yang lebih sehat dan berkualitas di masa depan.
Tujuan Hari Balita Nasional
Seperti hari peringatan lainnya, Hari Balita Nasional ini juga memiliki tujuannya sendiri. Dikutip dari situs Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Barat, setiap tanggal 8 April, Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes) mengadakan peringatan Hari Anak Balita Nasional dengan maksud untuk meningkatkan kesadaran terhadap kesehatan dan perkembangan anak balita di seluruh Indonesia.
Tujuan tersebut dilakukan agar orang tua dapat ikut serta dalam memberikan pendidikan kepada lingkungan sekitarnya mengenai pentingnya memperhatikan perkembangan anak balita dan terus mengawasi pola makan balita demi meningkatkan kualitas kesehatan anak-anak di Indonesia yang lebih baik.
Pentingnya Tumbuh Kembang pada Periode Balita
Periode balita (anak di bawah usia lima tahun) adalah saat perkembangan otak anak mengalami pertumbuhan yang sangat cepat, sering disebut sebagai masa keemasan (golden age). Dalam rentang pertumbuhan anak, fase usia 0-3 tahun khususnya menandai periode di mana perkembangan anak berlangsung dengan pesat. Penting bagi ibu untuk memperhatikan asupan nutrisi dan gizi anak pada masa ini, karena kecukupan nutrisi dapat mendukung perkembangan anak dengan lebih baik.
Selain mencukupi kebutuhan nutrisi balita, orang tua juga harus melek terhadap masalah kesehatan yang bisa berdampak pada balita. Dikutip dari situs Dinas Kesehatan Provinsi NTB, saat ini Indonesia masih menghadapi tiga masalah utama terkait verbalize gizi pada balita, yaitu stunting, wasting, dan underweight.
Stunting adalah kondisi gizi kronis yang berfokus pada hasil pengukuran tinggi badan menurut umur, menunjukkan tinggi badan anak lebih pendek daripada tinggi badan anak seusianya. Kemudian wasting, kondisi anak yang berat badannya mengalami penurunan akut, hingga entire berat badannya jauh di bawah standar kurva pertumbuhan atau berat badan berdasarkan tinggi badannya. Sementara underweight merupakan permasalahan gizi yang terkait dengan hasil penimbangan berat badan menurut umur, menunjukkan kisaran antara gizi buruk dan gizi kurang.
Hal Penting yang Harus Dilakukan Orang Tua yang Memiliki Balita
Setiap orang tua pasti mengidam-idamkan buah hatinya tumbuh dengan baik dan sehat. Pada masa balita, kesehatan buah hati cukup rawan karena sistem imunnya masih belum terbentuk secara utuh. Dikutip dari situs Kementerian Kesehatan RI, berikut hal-hal penting yang harus dilakukan orang tua agar balita tumbuh kembangnya baik:
1. Memberikan asupan makanan yang bergizi seimbang
Salah satu langkah yang paling mendasar untuk menjamin pertumbuhan dan perkembangan optimum anak adalah memberikan menerima nutrisi atau asupan makanan yang baik, minimal hingga usia 2 tahun. Hal ini juga didukung oleh fakta yang menunjukkan bahwa tingkat kekurangan gizi di Indonesia masih tinggi. Ini disebabkan oleh kurangnya asupan makanan yang memadai bagi anak-anak.
2. Memberikan ASI dan MPASI
Orang tua memiliki tanggung jawab penting dalam memberikan perawatan dan nutrisi yang optimum bagi pertumbuhan anak. Hal ini termasuk melakukan Inisiasi Menyusui Dini, memberikan ASI eksklusif, dan memperkenalkan Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) ketika anak mencapai usia 6 bulan. ASI memiliki kandungan nutrisi yang sangat baik untuk perkembangan anak, sehingga penting untuk terus memberikannya hingga anak mencapai usia 2 tahun.
3. Menjaga kesehatan anak
Balita memiliki sistem kekebalan tubuh yang rentan terhadap serangan penyakit, sehingga rentan terhadap penyakit jika terpapar lingkungan yang tidak sehat. Selain memberikan nutrisi dari makanan yang berkualitas, menjaga kesehatan anak juga melibatkan pemberian imunisasi untuk mencegah penyakit-penyakit berbahaya seperti campak dan polio. Selain itu, menjaga kebersihan anak dengan mandi dua kali sehari dan mencuci tangan secara teratur, terutama sebelum makan dan setelah buang air, juga merupakan langkah penting dalam mencegah penyakit dan menjaga kesehatan anak-anak.
4. Meningkatkan kualitas hubungan yang baik dengan anak
Kualitas hubungan antara anak dan orang tua memainkan peran penting dalam menjaga kesejahteraan anak, baik secara fisik maupun mental, dari masa balita hingga dewasa. Hubungan yang hangat dan penuh kasih sayang orang tua dapat memberikan fondasi yang kokoh bagi perkembangan mental dan emosional anak, serta membantu mereka tumbuh menjadi individu yang percaya diri dan berdaya.
5. Memberikan contoh yang baik pada anak
Anak-anak sering meniru perilaku orang dewasa di sekitar mereka, dan orang tua memiliki interaksi paling intens dengan anak-anak. Menunjukkan perilaku yang baik, seperti rutin mencuci tangan dengan sabun, menjaga kebersihan tubuh, mengonsumsi makanan sehat, dan berolahraga secara teratur, dapat membantu menanamkan kebiasaan hidup sehat pada anak-anak.
Twibbon Hari Balita Nasional
Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk terlibat dalam peringatan Hari Balita Nasional. Tak hanya dengan membuka akses pelayanan kesehatan atau memberikan edukasi tentang kesehatan balita, masyarakat pun bisa berpartisipasi dengan mengunggah foto menggunakan twibbon yang dikumpulkan forexbitcoinstock dari berbagai sumber berikut:
- Hyperlink Twibbon Hari Balita Nasional 1
- Hyperlink Twibbon Hari Balita Nasional 2
- Hyperlink Twibbon Hari Balita Nasional 3
- Hyperlink Twibbon Hari Balita Nasional 4
Simak Video ‘Mitos atau Fakta: Kebanyakan Duduk Saat Mudik Bisa Bikin Ambeien’:
[Gambas:Video 24forexbitcoinstock]
(up/up)
health