Jakarta –
Amerika Serikat berada dalam kewaspadaan tinggi dan bersiap menghadapi kemungkinan serangan Iran yang menargetkan aset-aset Israel atau Amerika di wilayah tersebut. Kewaspadaan itu muncul sebagai respons terhadap serangan Israel terhadap kedutaan Iran di Suriah.
“Kami benar-benar berada pada tingkat kewaspadaan yang tinggi,” kata seorang pejabat AS, ketika mengkonfirmasi laporan CNN yang mengatakan serangan bisa terjadi minggu depan, dilansir AFP, Minggu (7/4/2024).
Diketahui, pesawat tempur Israel diduga mengebom kedutaan Iran di Damaskus pada hari Senin dalam sebuah serangan yang menewaskan seorang komandan militer Iran dan menandai peningkatan besar dalam perang Israel dengan musuh-musuh regionalnya.
Korps Pengawal Revolusi Islam Iran mengatakan tujuh penasihat militer Iran tewas dalam serangan itu, termasuk Mohammad Reza Zahedi, seorang komandan senior Pasukan Quds, yang merupakan pasukan elit spionase dan paramiliter asing.
Iran mengatakan pihaknya berhak “mengambil tindakan tegas.”
Presiden AS Joe Biden membahas ancaman dari Iran melalui panggilan telepon pada hari Kamis dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
“Tim kami telah melakukan kontak secara teratur dan berkelanjutan sejak saat itu. Amerika Serikat sepenuhnya mendukung pertahanan Israel terhadap ancaman dari Iran,” kata seorang pejabat senior pemerintahan Biden.
Iran Ancam Balas Dendam
Sebelumnya, Iran kembali mengancam akan melakukan pembalasan atas kematian tujuh personel Garda Revolusi dalam serangan di Damaskus, Suriah. Kepala militer Iran mengatakan musuh-musuh negaranya akan “menyesali” pembunuhan tersebut.
Teheran telah bersumpah untuk membalas serangan udara pada hari Senin lalu di ibu kota Suriah tersebut yang mereka tuding dilakukan oleh musuh bebuyutannya, Israel.
Serangan itu menghancurkan gedung konsuler di areal kedutaan Iran di Damaskus, menewaskan tujuh anggota Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) termasuk dua jenderal.
Respons Iran “akan dilakukan pada waktu yang tepat, dengan ketelitian dan perencanaan yang diperlukan, dan dengan kerusakan maksimum pada musuh sehingga mereka menyesali tindakan mereka,” kata kepala staf militer Iran, Mohammad Bagheri pada hari Sabtu.
Dilansir kantor berita AFP, Sabtu (6/4/2024), dia berbicara pada sebuah upacara di pusat kota Isfahan untuk memperingati Mohammad Reza Zahedi, salah satu dari dua brigadir jenderal Pasukan Quds, cabang operasi luar negeri IRGC, yang tewas dalam serangan di Damaskus tersebut.
(yld/maa)