Jakarta –
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pembukaan perdagangan pagi ini di buka ke level 7.254,59. Pada penutupan perdagangan kemarin, IHSG ditutup naik 1,22% ke level 7.254.
Mengutip records RTI, Jumat (5/4/2024), IHSG pada pukul 09.01 WIB bergerak turun di zone merah ke level 7.246, turun 7 poin atau 0,11%. IHSG bergerak pada level tertingginya di 7.254 dan terendah di 7.239.
Quantity perdagangan di awal perdagangan mencapai 250 miliar, dengan turnover Rp 261 miliar dengan frekuensi sebanyak 19 ribu kali.
Sebanyak 131 saham bergerak naik, 120 saham bergerak turun dan 217 saham belum bergerak. Market cap tercatat Rp 11.776 triliun.
Mengutip riset Cheril Tanuwijaya dari Mega Capital Sekuritas, IHSG pada perdagangan Kamis, 4 April 2024 berbalik menguat sebesar 1.22%. Penguatan ini ditopang oleh penguatan harga komoditas logam dasar seperti timah, emas, tembaga, nikel, dan lain-lain akibat disrupsi provide di Taiwan.
“Dengan sentimen tersebut, sektor bahan baku memimpin penguatan IHSG hingga 2.93%. Sebaliknya, sektor energi mencatatkan koreksi terbesar yaitu 0.15% akibat pelemahan harga komoditas energi,” tulis Cheril.
Pelemahan komoditas energi diperkirakan masih akan berlangsung hingga akhir pekan ini akibat kondisi oversupply minyak dan gas di AS. Investor asing masih mencatatkan gather promote sebesar Rp 469.61 miliar dengan 5 saham yang paling banyak dijual yaitu BBNI, BBRI, TLKM, ASII, dan BMRI. Menjelang hari perdagangan terakhir sebelum libur panjang, pelaku pasar menanti rilis records cadangan devisa Maret 2024 yang diperkirakan kembali turun untuk 3 bulan berturut-turut.
Sementara, harga Timah Menguat 2%. Harga timah menguat ke level US$ 28375/ton yang disebabkan oleh ekspektasi kenaikan permintaan logam dasar seperti timah, tembaga, dll yang digunakan sebagai bahan baku kendaraan listrik.
“Diawal pekan ini, pemerintah Tiongkok memperlonggar persyaratan kredit kendaraan listrik untuk memacu penjualannya. Hal ini diperkirakan dapat meningkatkan permintaan logam dasar terlebih ada disrupsi provide akibat gempa di Taiwan,” ungkapnya.
Ia memprediksi, IHSG telah berhasil rebound dengan membentuk bullish marubozu candle sehingga berpeluang menguat dalam konsolidasi dengan vary thunder 7165-7295, dan stochastic yang mengarah ke atas pada thunder netral.
(rrd/rir)